Friday 15 May 2009

My beloved Bumi

Bayiku Bumi sekarang sudah berusia 6 bulan. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, lebih tepatnya bukan berjalan, namun "berlari". Bumi kini sudah bisa memegang botolnya sendiri saat tidak meminum ASI, dan untungnya dia tidak terbiasa digendong saat mau tidur, hanya dengan membaringkannya di tempat tidur dan memberikan 1 botol penuh susu formula akan mengantarnya tidur.

Selain itu, perubahan berat badanpun kian terasa, beratnya kini sudah 7.2KG. Semakin berat saja rasanya. Baju-bajunya pun banyak yang sudah tidak muat lagi. Meskipun sempat sakit beberapa waktu lalu, namun Alhamdulillah berat badannya tidak susut seperti kebanyakan bayi lain. Karena meski di saat sakit, Bumi tidak susah minum, bahkan malah lebih banyak mengkonsumsi susu, meski pernah sampai tidak mau meminum ASI ku beberapa hari.

Kini tinggal menunggu dia berumur 9 bulan baru imunisasi lagi. Melihat dia tumbuh sehat saja sudah membuatku merasa lega dan bersyukur akan karuniaNYA. Karena waktu sakit kemarin aku agak merasa kecewa dengan salah satu apotek di kotaku, karena antibiotic yang diberikan dengan tutup yang sudah terbuka dengan harga yang tinggi. Sudahlah harganya di mark – up habis-habisan, isinya dikurangi pula. Salahnya aku tidak mengeceknya terlebih dahuluu saat membayarnya karena di klinik langganan kami tidak pernah terjadi yang seperti itu.

Bumi memang belum bisa merangkak, entah mengapa dia tidak terlalu betah ditengkurapkan seperti dulu, waktu baru bisa tengkurap dia rajin sekali melakukannya dengan semangat, namun setelahnya dia malah malas tengkurap lagi, untuk saat ini hobinya adalah belajar duduk dan berdiri dengan "baby walker". Tapi efektif juga karena Bumi sudah bisa berjalan kesana kemari dengan "baby walker"nya. Dia sudah bisa masuk kekamar kami dan seolah-seolah ingin meloncat ketempat tidur saat dia mengantuk. Dia jarang mau diam saat dipangku, inginnya berdiri saja. Bayiku ini memang pintar (ibu mana sih yang tidak memuji bayinya sendiri), dia mungkin nanti tidak merangkak melainkan mengesot dan cepat berjalan, amien…

Aku perhatikan gusi bayiku ada sesuatu yang menonjol dan setelah kuraba terasa agak keras, sepertinya gigi depan bayiku yang sebelah kanan sedang dalam proses pertumbuhan, karena warnanya sudah beda dengan gusi disekitarnya, pantas saja dia sering gemas dengan mainannya dan menggigit semua barang yang ada didekatnya. Mungkin sebentar lagi giginya akan tumbuh, semoga saja.

Aku sudah memberinya makan sejak Bumi berusia 6 bulan pas (tanggal 25 april 2006). Aku mencoba memberi bubu rasa "original" dan dicampur susu formula saat penyajiannya, dan sempat pula nenek Bumi (Mbah Eny) membelikannya rasa Teri Medan, namun saat aku menyuapinya, Bumi malah mau muntah, dan setelah kurasa memang rasanya asin dan amis layaknya teri, pantas saja Bumi yang baru mengenal rasa manis dan gurih belum familiar dengan rasa itu, jadi aku jarang membuatkannya bubur rasa teri medan tersebut. Namun rasa-rasa lain seperti kacang hijau, buah-buahan dan wortel dia suka. Awalnya untuk bubur gurih atau manis, aku menambahkan susu pada saat mengencerkannya dengan air hangat, namun saat kucoba rasakan, teralu "creemy" dan "neg", jadi untuk selanjutnya tidak pernah lagi kutambah susu, dan Bumi pun makin lahap makannya.

Sampai usianya menuju 7 bulan ini, aku masih memberinya bubur sekali dalam sehari, karena masih mengenalkan makanan-makanan untuk ia konsumsi, namun mungkin pada saat usianya 7 bulan nanti, aku akan mencoba memberikannya bubur dua kali dalam sehari. Sebenarnya tidak ada aturan baku yang mengatur hal tersebut, petunjuk dari orang-orang dulu pun kadang hanya mitos, bahkan beberapa orang yang kukenal memberi makan pada anaknya dari usia 4-5 bulan. Padahal dokter menganjurkan memberi makanan tambahan selain ASI dan susu formula adalah terbaiknya 6 bulan keatas. Namun karena pengalaman kadang membuat orang meremehkan petunjuk yang diberikan oleh dokter.

Maklum Bumi adalah buah hati pertama kami, jadi apapun untuk maupun yang dia lakukan selalu menarik perhatian kami sekeluarga, dan kebetulan saat ini dia adalah anggota paling kecil dalam keluarga besar kami, jadi semuanya menyayanginya dan suka menggendongnya sehingga bila pergi bersama aku sendiri jarang menggendongnya. Terutama ayah Bumi yang begitu menyayanginya karena memang dari awal dia menginginkan bayi pertama laki-laki.

Alhamdulillah Bumi membawa kebahagiaan bagi keluarga kecilku dan juga keluarga besar kami semua, sehingga hari-harinya selalu istimewa, semoga Bumi akan selalu menjadi yang terbaik bagi kami orang-orang yang mencintainya, Amien.!

Thursday 7 May 2009

He’s got Fever

Pangeran kecilku demam. Kemarin dia imunisasi, karena itulah bayiku demam, namun tak disangka ayahnya juga ikut demam. Membuatku tak konsentrasi di kantor. Alhasil akupun memutuskan untuk pulang sekarang ini, namun masih menunggu jemputan. Hmmm.. beberapa temanku juga anaknya sedang sakit, mungkin kebetulan biasa atau memang sedang musim. Tapi yang aku inginkan sekarang adalah pangeran kecilku BUMI bisa sembuh secepatnya.

Hatiku tersentuh melihatnya lunglai di tempat tidur, diiringi dengan kerewelannya. Yang biasa Bumi bisa tidur hanya dengan ditemani ditempat tidur, sekarang harus digendong untuk menidurkannya. Yang biasa di tidur berguling-guling kesana kemari, tapi ini, untuk menggerakkan satu kakinya saja sulit karena bekas suntikan di kaki kanannya. Seperti membatasi kemandiriannya. Sampe tadi malam dia memaksakan menggerakkan kakinya untuk tidur miring, meskipun sambil menangis namun itu membantunya untuk cepat tidur.

Oh bayiku, cepat sembuh ya nak, mamah mendoakanmu secepatnya kembali seperti semula. Amien!.